Selasa, 04 November 2014

Wazan Kalimah Mujarrad

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Kata-kata yang digunakan dalam bahasa Arab seperti halnya bahasa-bahasa lain di dunia. Dalam lingkup bahasa Arab, ada beberapa pembagian kata, yaitu isim (kata benda),  fi’il (kata kerja), dan harf  (preposisi atau kata bantu).
Begitupula dengan pembagian fi’il dari segi susunannya. Fi’il terbagi atas dua bentuk, yaitu fi’il mujarrad dan fi’il mazid.  Fi’il mujarrad merupakan kata kerja yang keseluruhan hurufnya merupakan huruf asli. Sedangkan fi’il mazid merupakan kata kerja yang mengandung unsur huruf asli dan huruf tambahan.
B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang terdapat pada makalah kami adalah sebagai berikut:
1.      Bagaimanakah wazan al-kalimah al-mujarrad?
2.      Apa-apa sajakah yang termasuk wazan fi’il dan isim pada al-kalimah al-mujarrad?
C.     Tujuan Masalah
Adapun tujuan masalah yang terdapat pada makalah kami adalah sebagai berikut:
1.      Dapat mengetahui tentang wazan al-kalimah al-mujarrad.
2.      Dapat mengetahui tentang wazan fi’il dan isim pada al-kalimah al-mujarrad.
BAB II
PEMBAHASAN
A.  Al-Kalimah Al-Mujarrad
Al-kalimah al-mujarrad merupakan kalimah yang keseluruhan huruf-hurufnya terdiri/ tersusun dari huruf asli. Dan kalimah tersebut memiliki dua bentuk, yaitu:
1.      Tsulasiy mujarrad (الثلاثي المجرد)
Tsulasiy mujarrad merupakan kalimah yang terdiri dari tiga huruf asli dan tidak ada yang termasuk huruf tambahan. Tsulasiy mujarrad tersusun atas fa fi’il (فاء الفعل), ‘ain fi’il (عين الفعل), dan lam fi’il (لام الفعل). Seperti pada bagan berikut:
فـــــعـــــل
لام الفعل
عين الفعل
فاء الفعل

Dari ketiga susunan huruf tersebut memiliki tiga variasi dari segi jenis baris ‘ain fi’il (huruf tengahnya). Ada yang berbaris fathah (َ), berbaris kasrah (ِ), dan ada pula yang berbaris dhammah (ُ). Contoh:
a.       ‘Ain fi’ilnya (huruf tengahnya) barharakat fathah (َ): فَعَلَ
فَعَلَ - يَفْعَلُ
فَعَلَ - يَفْعِلُ
فَعَلَ - يَفْعُلُ


فَعَلَ   
b.      ‘Ain fi’ilnya (huruf tengahnya) barharakat kasrah (ِ): فَعِلَ
فَعِلَ – يَفْعَلُ
فَعِلَ – يَفْعِلُ

                        فَعِلَ

c.       ‘Ain fi’ilnya (huruf tengahnya) barharakat dhammah (ُ): فَعُلَ
فَعُلَ – يَفْعُلُ
                        فَعُلَ
 
Jadi, setelah memahami materi di atas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa fi’il tsulasiy mujarrad memiliki 6 wazan (timbangan), yaitu sebagai berikut:
فتح – جمع – منع – جعل
الصحيح
فَعَلَ – يَفْعَلُ
رأى -  وضع – يفع - نأى
المعتل
ضرب – كسر – جلس – غفر
الصحيح
فَعَلَ – يَفْعِل
وعد – يسر – سار – سرى
المعتل
نصركتب – نظر – خرج
الصحيح
فَعَلَ – يَفْعُلُ
غزا – دعا – صان - أمل
المعتل
فرح – حمد – شهد – سمع
الصحيح
فَعِلَ – يَفْعَلُ
يبس – رضي – قوي - خشي
المعتل
بئس  -حسب – نعم - تفه
الصحيح
فَعِلَ – يَفْعِلُ
يئس – ورث – وثق – ورم
المعتل
كرم – جمل – شرف – عذب
الصحيح
فَعُلَ – يَفْعُلُ
وجه – سرو – طال – وقر
المعتل

2.      Ruba’iy mujarrad
Ruba’iy mujarrad merupakan kalimah yang terdiri atas empat huruf asli dan tidak ada yang termasuk huruf tambahan. Ruba’iy mujarrad  tersusun atas fa fi’il (فاء الفعل), ‘ain fi’il (عين الفعل), lam fi’il pertama  (لام الفعل الاول), dan lam fi’il kedua (لام الفعل الثاني).
Fi’il ruba’iy mujarrad  hanya memiliki satu wazan (timbangan), yaitu: فَعْلَلَ, dengan ketentuan: huruf fa sebagai fa fi’il, huruf ‘ain sebagai ‘ain fi’il, huruf lam pertama sebagai lam fi’il pertama, dan huruf lam kedua sebagai lam fi’il kedua.
Selain satu wazan tersebut, ada pula enam wazan yang disamakan dengan wazan فَعْلَلَ. Dasar penyamaannya adalah karena keenam wazan tersebut juga terdiri dari empat huruf asli dengan tidak ada huruf tambahan. Namun, tidak seperti wazan فَعْلَلَ. Keenam wazan tidak terdiri dari fa fi’il, ‘ain fi’il, lam fi’il pertama, dan lam fi’il kedua. Keenam wazan tersebut adalah sebagai berikut:
-        فَوْعَلَ: Keempat huruf pada wazan ini adalah huruf-huruf asli, dan perhatikan adanya huruf waw setelah fa fi’il. Contoh: حوقل
-        فَيْعَلَ: Keempat huruf pada wazan ini adalah huruf-huruf asli, dan perhatikan adanya huruf ya setelah fa fi’il. Contoh: صيطر
-        فَعْوَلَ: Keempat huruf pada wazan ini adalah huruf-huruf asli, dan perhatikan adanya huruf waw setelah ‘ain  fi’il. Contoh: جهور
-        فَعْلَى: Keempat huruf pada wazan ini adalah huruf-huruf asli, dan perhatikan adanya huruf alif layyinah (ى) setelah lam fi’il. Contoh: سلقى
-        فَعْنَلَ: Keempat huruf pada wazan ini adalah huruf-huruf asli, dan perhatikan adanya huruf nun setelah ‘ain  fi’il. Contoh: قلنس






BAB III
PENUTUP
A.    Simpulan
Adapun simpulan yang terdapat pada makalah kami adalah sebagai berikut:
1.      Tsulasiy mujarrad merupakan kalimah yang terdiri dari tiga huruf asli dan tidak ada yang termasuk huruf tambahan.
2.      Ruba’iy mujarrad merupakan kalimah yang terdiri atas empat huruf asli dan tidak ada yang termasuk huruf tambahan.

B.     Saran
Makalah ini diharapkan dapat memberikan sumbangsi pemikiran positif kepada para pembaca ataupun pendengar, khususnya kepada penulis.Walaupun penulis telah berusaha semaksimal mungkin agar tercipta makalah yang baik, namun tetap saja ada kekurangannya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Olehnya itu saran dan kritik sangat penulis harapkan demi terwujudnya makalah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.




DAFTAR PUSTAKA

Rappe. Kaidah Perubahan Kata dalam Bahasa Arab. Cet. I; Makassar: Alauddin University Press. 2012.
Thalib, Muhammad. Sistem Cepat Belajar Bahasa Arab. Cet. I; Media Hidayah. 2009.
Fahmi, Akromi. Ilmu Nahwu & Sharaf 2. Cet. II; Jakarta: Rajawali Press. 2002.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar