BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kata-kata yang digunakan dalam bahasa Arab seperti halnya
bahasa-bahasa lain di dunia. Dalam lingkup bahasa Arab, ada beberapa pembagian
kata, yaitu isim (kata benda), fi’il
(kata kerja), dan harf (preposisi
atau kata bantu).
Begitupula dengan pembagian fi’il dari segi susunannya. Fi’il
terbagi atas dua bentuk, yaitu fi’il mujarrad dan fi’il mazid. Fi’il mujarrad merupakan kata kerja
yang keseluruhan hurufnya merupakan huruf asli. Sedangkan fi’il mazid
merupakan kata kerja yang mengandung unsur huruf asli dan huruf tambahan.
B.
Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah yang terdapat pada makalah kami adalah
sebagai berikut:
1.
Bagaimanakah
wazan al-kalimah al-mujarrad?
2.
Apa-apa
sajakah yang termasuk wazan fi’il dan isim pada
al-kalimah al-mujarrad?
C.
Tujuan
Masalah
Adapun tujuan masalah yang terdapat pada makalah kami adalah
sebagai berikut:
1.
Dapat
mengetahui tentang wazan al-kalimah al-mujarrad.
2.
Dapat
mengetahui tentang wazan fi’il dan isim pada al-kalimah
al-mujarrad.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Al-Kalimah
Al-Mujarrad
Al-kalimah al-mujarrad
merupakan kalimah yang keseluruhan huruf-hurufnya terdiri/ tersusun dari
huruf asli. Dan kalimah tersebut memiliki dua bentuk, yaitu:
1.
Tsulasiy
mujarrad (الثلاثي
المجرد)
Tsulasiy mujarrad
merupakan kalimah yang terdiri dari tiga huruf asli dan tidak ada yang termasuk
huruf tambahan. Tsulasiy mujarrad tersusun atas fa fi’il (فاء
الفعل), ‘ain fi’il (عين
الفعل), dan lam fi’il (لام
الفعل). Seperti pada bagan berikut:



لام
الفعل
|
عين
الفعل
|
فاء
الفعل
|
Dari ketiga susunan huruf tersebut memiliki tiga variasi dari segi
jenis baris ‘ain fi’il (huruf tengahnya). Ada yang berbaris fathah
(َ), berbaris kasrah (ِ), dan ada pula yang berbaris dhammah (ُ). Contoh:
a.
‘Ain
fi’ilnya (huruf tengahnya) barharakat fathah
(َ): فَعَلَ
![]() |
![]() ![]() |
فَعَلَ - يَفْعُلُ
|
فَعَلَ
b.
‘Ain
fi’ilnya (huruf tengahnya) barharakat kasrah (ِ): فَعِلَ
![]() ![]() |
فَعِلَ – يَفْعِلُ
|
فَعِلَ
c.
‘Ain
fi’ilnya (huruf tengahnya) barharakat dhammah
(ُ): فَعُلَ
![]() |
فَعُلَ
Jadi, setelah memahami materi di atas, kita dapat menarik
kesimpulan bahwa fi’il tsulasiy mujarrad memiliki 6 wazan (timbangan),
yaitu sebagai berikut:
فتح – جمع – منع – جعل
|
الصحيح
|
فَعَلَ – يَفْعَلُ
|
رأى - وضع – يفع - نأى
|
المعتل
|
|
ضرب – كسر – جلس – غفر
|
الصحيح
|
فَعَلَ – يَفْعِل
|
وعد – يسر – سار – سرى
|
المعتل
|
|
نصر –كتب – نظر – خرج
|
الصحيح
|
فَعَلَ – يَفْعُلُ
|
غزا – دعا – صان - أمل
|
المعتل
|
|
فرح – حمد – شهد – سمع
|
الصحيح
|
فَعِلَ – يَفْعَلُ
|
يبس – رضي – قوي - خشي
|
المعتل
|
|
بئس -حسب – نعم - تفه
|
الصحيح
|
فَعِلَ – يَفْعِلُ
|
يئس – ورث – وثق – ورم
|
المعتل
|
|
كرم – جمل – شرف – عذب
|
الصحيح
|
فَعُلَ – يَفْعُلُ
|
وجه – سرو – طال – وقر
|
المعتل
|
2.
Ruba’iy
mujarrad
Ruba’iy mujarrad merupakan
kalimah yang terdiri atas empat huruf asli dan tidak ada yang termasuk
huruf tambahan. Ruba’iy mujarrad tersusun atas fa fi’il (فاء
الفعل), ‘ain fi’il (عين
الفعل), lam fi’il pertama (لام الفعل الاول), dan lam fi’il kedua (لام
الفعل الثاني).
Fi’il ruba’iy mujarrad hanya memiliki satu wazan (timbangan),
yaitu:
فَعْلَلَ,
dengan ketentuan: huruf fa sebagai fa fi’il, huruf ‘ain
sebagai ‘ain fi’il, huruf lam pertama sebagai lam fi’il
pertama, dan huruf lam kedua sebagai lam fi’il kedua.
Selain satu wazan tersebut, ada pula enam wazan yang
disamakan dengan wazan فَعْلَلَ. Dasar
penyamaannya adalah karena keenam wazan tersebut juga terdiri dari empat
huruf asli dengan tidak ada huruf tambahan. Namun, tidak seperti wazan فَعْلَلَ. Keenam wazan
tidak terdiri dari fa fi’il, ‘ain fi’il, lam fi’il
pertama, dan lam fi’il kedua. Keenam wazan tersebut adalah
sebagai berikut:
-
فَوْعَلَ: Keempat huruf
pada wazan ini adalah huruf-huruf asli, dan perhatikan adanya huruf waw
setelah fa fi’il. Contoh: حوقل
-
فَيْعَلَ: Keempat huruf
pada wazan ini adalah huruf-huruf asli, dan perhatikan adanya huruf ya
setelah fa fi’il. Contoh: صيطر
-
فَعْوَلَ: Keempat huruf
pada wazan ini adalah huruf-huruf asli, dan perhatikan adanya huruf waw
setelah ‘ain fi’il.
Contoh: جهور
-
فَعْلَى: Keempat huruf
pada wazan ini adalah huruf-huruf asli, dan perhatikan adanya huruf alif
layyinah (ى) setelah lam fi’il. Contoh: سلقى
-
فَعْنَلَ: Keempat huruf
pada wazan ini adalah huruf-huruf asli, dan perhatikan adanya huruf nun
setelah ‘ain fi’il.
Contoh: قلنس
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Adapun simpulan yang terdapat pada makalah kami adalah sebagai
berikut:
1.
Tsulasiy
mujarrad merupakan kalimah yang
terdiri dari tiga huruf asli dan tidak ada yang termasuk huruf tambahan.
2.
Ruba’iy
mujarrad merupakan kalimah yang
terdiri atas empat huruf asli dan tidak ada yang termasuk huruf tambahan.
B.
Saran
Makalah ini diharapkan dapat memberikan sumbangsi pemikiran positif
kepada para pembaca ataupun pendengar, khususnya kepada penulis.Walaupun
penulis telah berusaha semaksimal mungkin agar tercipta makalah yang baik,
namun tetap saja ada kekurangannya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Olehnya itu saran dan kritik sangat penulis harapkan demi terwujudnya makalah
yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Rappe. Kaidah
Perubahan Kata dalam Bahasa Arab. Cet. I; Makassar: Alauddin University
Press. 2012.
Thalib,
Muhammad. Sistem Cepat Belajar Bahasa Arab. Cet. I; Media Hidayah. 2009.
Fahmi, Akromi. Ilmu
Nahwu & Sharaf 2. Cet. II; Jakarta: Rajawali Press. 2002.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar