BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada
dasarnya pendidikan dan perencanaan merupakan suatu rangkaian proses kegiatan
mempersiapkan dan memahami mengenai apa yang diharapkan untuk terjadi dan apa
yang dilakukan untuk memenuhi harapan itu yaitu melalui proses pendidikan.
Perencanaan sangat penting untuk pendidikan, dan pendidikan juga penting untuk pembentukan perencanaan, karena pendidikan merupakan upaya yang dapat mempercepat pengembangan potensi manusia sesuai dengan tugas dan kemampuannya, serta sesuai dengan perencanaan yang disusunnya. Maka dari itu, di dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai pengertian, tujuan, serta hal-hal yang berkaitan dengan perencanaan pendidikan.
Perencanaan sangat penting untuk pendidikan, dan pendidikan juga penting untuk pembentukan perencanaan, karena pendidikan merupakan upaya yang dapat mempercepat pengembangan potensi manusia sesuai dengan tugas dan kemampuannya, serta sesuai dengan perencanaan yang disusunnya. Maka dari itu, di dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai pengertian, tujuan, serta hal-hal yang berkaitan dengan perencanaan pendidikan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diambil beberapa rumusan
masalah, di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah pengertian perencanaan pendidikan?
2. Bagaimanakah pentingnya perencanaan pendidikan?
3. Apakah tujuan perencanaan pendidikan?
4. Apakah fungsi dan manfaat perencanaan pendidikan?
C. Tujuan Penulisan
Dari beberapa uraian rumusan masalah di atas, maka dapat kami peroleh
beberapa tujuan masalah, yakni:
1. Untuk mengetahui pengertian perencanaan pendidikan.
2. Untuk memahami pentingnya perencanaan pendidikan.
3. Untuk mengetahui tujuan perencanaan pendidikan.
4. Untuk mengetahui fungi dan manfaat perencanaan pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Perencanaan Pendidikan
a. Menurut,
Prof. Dr. Yusuf Enoch
Perencanaan Pendidikan,
adalah suatu proses yang yang mempersiapkan seperangkat alternative keputusan
bagi kegiatan masa depan yang diarahkan kepadanpencapaian tujuan dengan usaha
yang optimal dan mempertimbangkan kenyataan-kenyataan yang ada di bidang
ekonomi, sosial budaya serta menyeluruh suatu Negara.
b. Beeby, C.E.
Perencanaan Pendidikan
adalah suatu usaha melihat ke masa depan ke masa depan dalam hal menentukan
kebijaksanaan prioritas, dan biaya pendidikan yang mempertimbangkan kenyataan
kegiatan yang ada dalam bidang ekonomi, social, dan politik untuk mengembangkan
potensi system pendidikan nasioanal memenuhi kebutuhan bangsa dan anak didik
yang dilayani oleh system tersebut.
c. Menurut
Guruge (1972)
Perencanaan Pendidikan
adalah proses mempersiapkan kegiatan di masa depan dalam bidang pembangunan
pendidikan.
d. Menurut Albert
Waterson (Don Adam 1975)
Perencanaan Pendidikan
adala investasi pendidikan yang dapat dijalankan oleh kegiatan-kegiatan
pembangunan lain yang di dasarkan atas pertimbangan ekonomi dan biaya serta
keuntungan sosial.
e. Menurut Coombs (1982)
Perencanaan pendidikan
suatu penerapan yang rasional dianalisis sistematis proses perkembangan
pendidikan dengan tujuan agar pendidikan itu lebih efektif dan efisien dan
efisien serta sesuai dengan kebutuhan dan tujuan para peserta didik dan
masyarakat.
f. Menurut
Y. Dror (1975)
Perencanaan Pendidikan
adalah suatu proses mempersiapkan seperangkat keputusan untuk kegiatan-kegiatan
di masa depan yang di arahkan untuk mencapai tujuan-tujuan dengan cara-cara
optimal untuk pembangunan ekonomi dan social secara menyeluruh dari suatu
Negara.
Jadi, definisi
perencanaan pendidikan apabila disimpulkan dari beberapa pendapat tersebut,
adalah suatu proses intelektual yang berkesinambungan dalam menganalisis,
merumuskan, dan menimbang serta memutuskan dengan keputusan yang diambil harus
mempunyai konsistensi (taat asas) internal yang berhubungan secara sistematis
dengan keputusan-keputusan lain, baik dalam bidang-bidang itu sendiri maupun
dalam bidang-bidang lain dalam pembangunan, dan tidak ada batas waktu untuk
satu jenis kegiatan, serta tidak harus selalu satu kegiatan mendahului dan
didahului oleh kegiatan lain.
Secara konsepsional,
bahwa perencanaan pendidikan itu sangat ditentukan oleh cara, sifat, dan proses
pengambilan keputusan, sehingga nampaknya dalam hal ini terdapat banyak
komponen yang ikut memproses di dalamnya. Adapun komponen-komponen yang ikut
serta dalam proses ini adalah :
1. Tujuan pembangunan
nasional bangsa yang akan mengambil keputusan dalam rangka kebijaksanaan
nasional dalam rangka kebijaksanaan nasional dalam bidang pendidikan.
2. Masalah strategi
adalah termasuk penanganan kebijakan (policy) secara operasional yang akan
mewarnai proses pelaksanaan dari perencanaan pendidikan. Maka ketepatan
pelaksanaan dari perencanaan pendidikan.
Dalam penentuan
kebijakan sampai kepada palaksanaan perencanaan pendidikan ada beberapa hal
yang harus diperhatikan, yaitu : siapa yang memegang kekuasaan, siapa yang
menentukan keputusan, dan faktor-faktor apa saja yang perlu diperhatikan dalam
pengambilan keputusan. Terutama dalam hal pemegang kekuasaan sebagai sumber
lahirnya keputusan, perlu memperoleh perhatian, misalnya mengenai system
kenegaraan yang merupakan bentuk dan system manajemennya, bagaimana dan siapa
atau kepada siapa dibebankan tugas-tugas yang terkandung dalam kebijakan itu.
Juga masalah bobot u ntuk jaminan dapat terlaksananya perencanaan pendidikan.
Hal ini dapat diketahui melalui output atau hasil system dari
pelaksanaan perencanaan pendidikan itu sendiri, yaitu dokumen rencana
pendidikan.
Dari beberapa rumusan tentang
perencanaan pendidikan tadi dapat dimaklumi bahwa masalah yang menonjol adalah
suatu proses untuk menyiapkan suatu konsep keputusan yang akan dilaksanakan di
masa depan. Dengan demikian, perencanaan pendidikan dalam pelaksanaan tidak
dapat diukur dan dinilai secara cepat, tapi memerlukan waktu yang cukup lama,
khususnya dalam kegiatan atau bidang pendidikan yang bersifat kualitatif,
apalagi dari sudut kepentingan nasional.
B. Pentingnya Perencanaan
Pendidikan
Dalam menetapkan
perencanaan pendidikan secara garis besar memiliki keuntungan dari Pentingnya
Perencanaan Pendidikan. Dengan melakukan perencanaan pendidikan para pelaku
pengembangan pendidikan dapat memberikan bimbingan arah bagaimana perencanaan
pendidikan dapat dijalankan baik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
agar tidak melenceng, dimana tujuan perencanaan pendidikan merupakan orientasi
tujuan yang akan dicapai. Pentingnya perencanaan pendidikan juga berfungsi
sebagai antisipasi terlebih dahulu terhadap hambatan atau resiko yang akan di
alami pada saat perencanaan pendidikan di implementasikan secara nyata, dengan
mengetahui itu maka para pelaku pengembangan pendidikan sudah mempersiapkan
solusi yang terbaik terhadap resiko yang akan dialami atau pun dapat
meminimalisir resiko yang akan diterima nanti sehingga tujuan dari perencanaan
dapat dicapai dengan maksimal. Kesemuaan pentingnya perencanaan pendidikan
dapat dijelaskan pada tujuan perencanaan pendidikan dan manfaat perencanaan
pendidikan.
C. Tujuan
Perencanaan Pendidikan
Pada dasarnya tujuan
perencanaan adalah sebagai pedoman untuk mencapai sasaran yang telah
ditetapkan. Sebagai suatu alat ukur di dalam membandingkan antara hasil yang
dicapai dengan harapan. Dilihat dari pengambilan keputusan tujuan perencanaan
adalah :
1. Penyajian rancangan
keputusan-keputusan atasan untuk disetujui pejabat tingkat nasional yang
berwenang.
2. Menyediakan pola
kegiatan-kegiatan secara matang bagi berbagai bidang/satuan kerja yang
bertanggung jawab untuk melakukan kebijaksanaan.
Tujuan perencanaan
pendidikan menurut (Dahana, OP and Bhatnagar, OP. 1980; Banghart, F.W and
Trull, A. 1990) Ada beberapa tujuan perlunya penyusunan suatu
perencanaan pendidikan, antara lain:
1. Untuk
mengetahui standar pengawasan pola perilaku pelaksana pendidikan, yaitu untuk
mencocokkan antara pelaksanaan atau tindakan pemimpin dan anggota organisasi
pendidikan dengan program atau perencanaan yang telah disusun. Dengan standar
yang telah ditetapkan dapat dinilai sejauh mana perencaan pendidikan telah dilasanakan
dan apa saja yang perlu lebih diperbaiki.
2. Untuk
mengetahui kapan pelaksanaan perencanaan pendidikan itu diberlakukan dan
bagaimana proses penyelesaian suatu kegiatan layanan pendidikan. Perencanaan
pendidikan memberikan secara jelas waktu yang tepat dalam melaksanakan
perencanaan pendidikan dapat di terapkan dengan pertimbangan bayak hal
pendukungnya agara dapat tercapai dengan baik. Kemudian juga dijelaskan
bagaimana tahapan atau langkah yang sistematis yang dilakukan dalam
kegiatan perencanaan pendidikan seperti dengan cara memperatikan kemajuan
Teknologi Informasi, jumlah penduduk yang terus meningkat dan kebutuhan dunia
kerja saat ini.
3. Untuk
mengetahui siapa saja yang terlibat (struktur organisasinya) dalam pelaksanaan
program atau perencanaan pendidikan, baik aspek kualitas maupun kuantitasnya,
dan baik menyangkut aspek akademik-nonakademik. Perencanaan pendidikan juga
berfungsi dalam menetapkan siapa saja yang terlibat dalam pelaksanaan
perencanaan pendidikan dengan menempatkan seseorang dengan keahlian dan
komposisi yang dimiliki sehingga tidak terjadi salah penempatan posisi yang
tidak sesuai dengan keahlian seseorang, dengan tujuan agar semua pihak dapat
menjalankan tugas atau fungsinya masing-masing dengan baik sehingga tujuan
perencanaan pendidikan dapat tercapai ke arah yang baik.
4. Untuk
mewujudkan proses kegiatan dalam pencapaian tujuan pendidikan secara efektif
dan sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan. Dengan perencanaan
pendidikan yang menempatkan seseorang pada posisi yang sesuai dengan keahlian,
hal ini akan memberikan keuntungan dikarenakan dapat memaksimalkan biaya dengan
membayar seorang pegawai dari hasil rekrut yang tepat untuk memenuhi kebutuhan
yang akan menyebabkan kualitas dari pekerjaan akan baik.
5. Untuk
meminimalkan terjadinya beragam kegiatan yang tidak produktif dan tidak
efisien, baik dari segi biaya, tenaga dan waktu selama proses layanan
pendidikan. Dengan perekrutan peagawai yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan
dapat menghindari kegiatan atau pekerjaan yang tidak produktif dan tidak
efisien dalam memanfaatkan sumberdaya, biaya yang di keluarkan pun sesuaikan
dengan anggaran, tenaga dan waktu yang diperlukan dilakukan dengan efektif dan
efisien.
6. Untuk
memberikan gambaran secara menyeluruh (integral) dan khusus (spefisik)
tentang jenis kegiatan atau pekerjaan bidang pendidikan yang harus dilakukan.
Dalam perencanaan pendidikan dapat mendiskripsikan proses dari seluruh
rangkaian yang dilakukan dalam melaksanakan perencanaan pendidikan baik secara
umum dan khusus. Hal ini akan memberikan keuntungan dalam mempersiapkan semua
yang dibutuhkan dan apa saja yang mempengaruhi, manfaat dalam penerapan
perencanaan pendidikan.
7. Untuk
menyerasikan atau memadukan beberapa sub pekerjaan dalam suatu organisasi
pendidikan sebagai ‘suatu sistem. Pentingnya perencanaan pendidikan dapat
menghubungkan dari semua sub pekerjaan yang berbeda tugas dan fungsinya,
melalui perencanaan pendidikan semua sub pekerjaan tersebut dapat sailing dihubungkan
dan saling terkait dan membutuhkan dalam pencapaian tujuan sehingga semua
menjadi satu kesatuan suatu sistem.
8. Untuk
mengetahui beragam peluang, hambatan, tantangan dan kesulitan yang dihadapi
organisasi pendidikan. Dengan melakukan perencanaan pendidikan,pelaku
pendidikan dapat menganalisis peluang, hambatan, tantangan dan kesuliatan
melalui analisis SWOT. Dalam analisis SWOT terdapat faktor dominan dan faktor
penghambat, faktor dominan seperti kekuatan dan peluang yang dapat digunakan secara
maksimal untuk mendukung dalam mendukung tercapainya tujuan. Sedangkan faktor
penghambat yaitu kelemahan dan tantangan, faktor ini juga mempengaruhi dalam
proses pelaksanaan pencapaian tujuan, apabila tidak direspon dengan baik faktor
penghambat ini akan menghasilkan resiko yang fatal dalam tercapainya tujuan
perencanaan pendidikan.
9. Untuk mengarahkan proses
pencapaian tujuan pendidikan
D. Fungsi dan Manfaat
Perencanaan Pendidikan
Fungsi perencanaan
adalah sebagai pedoman pelaksanaan dan pengendalian, sebagai alat bagi
pengembangan quality assurance, menghindari pemborosan sumber daya,
menghindari pemborosan sumber daya, dan sebagai upaya untuk memenuhi accountability kelembagaan.
Jadi yang terpenting di dalam menyusun suatu rencana, adalah berhubungan dengan
masa depan, seperangkat kegiatan, proses yang sistematis, dan hasil serta
tujuan tertentu
Manfaat perencanaan
pendidikan. Menurut , (Depdiknas. 1997; Soenarya, E. 2000; Depdiknas,
2001) ada beberapa manfaat dari suatu perencanaan pendidikan yang disusun
dengan baik bagi kehidupan kelembagaan, antara lain:
1. Dapat
digunakan sebagai standar pelaksanaan dan pengawasan proses aktivitas atau
pekerjaan pemimpin dan anggota dalam suatu lembaga pendidikan. Dalam membuat
sutau perencanaan, hal ini sudah menjadi standar yang berarti semua aktivitas
kegiatan harus berdasarkan pada perencanaan yang telah di buat.
2. Dapat
dijadikan sebagai media pemilihan berbagai alternatif langkah pekerjaan atau
strategi penyelesaian yang terbaik bagi upaya pencapaian tujuan pendidikan.
Manfaat perencanaan pendidikan juga untuk mempersiapkan berbagai alternatif
dari rencana serangkaian kegiatan apabila terdapat kesalahan yang tidak
dikehendaki sehingga dapat diatasi dengan cepat dan tepat dengan menggunakan
alternatif yang telah disiapkan.
3. Dapat
bermanfaat dalam penyusunan skala prioritas kelembagaan baik yang menyangkut
sasaran yang akan dicapai maupun proses kegiatan layanan pendidikan.
4. Dapat
mengefisiensikan dan mengefektifkan pemanfaatan beragam sumber daya organisasi
atau lembaga pendidikan. Dari pemanfaatan sumberdaya perencanaan pendidikan
juga menganalisis pemanfaatan sumberdaya yang dibutuhkan dengan seefisien dan
seefektif mungkin untuk menghindari penggunaan sumberdaya yang berlebihan.
5. Dapat
membantu pimpinan dan para anggota (warga sekolah) dalam menyesuaikan diri
terhadap perkembangan atau dinamika perubahan sosial-budaya. Dengan dilakukan
perencanaan pendidikan semua pihak yang terkait didalamnya seperti warga
sekolah diharapakan ikut berpartisipasi dalam mendukung pelaksanaan
perenacanaan pendidikan sesuai dengan posisinya masing-masing.
6. Dapat
dijadikan sebagai media atau alat untuk memudahkan dalam berkoordinasi
dengan berbagai pihak atau lembaga pendidikan yang terkait, dalam rangka
meningkatkan kualitas layanan pendidikan. Melalui perencanaan pendidikan yang
telah menjadi tujuan bersama maka perencanaan pendidikan dapat dijadikan
sebagai alat berkoordinasi dalam melaksanakan tugas bagian masing-masing
7. Dapat
dijadikan sebagai media untuk meminimalkan pekerjaan yang tidak efisien atau
tidak pasti. Salah satu resiko dari pelaksanaan perencanaan pedidikan
terjadinya pekerjaan yang tidak efisien, melalui perencanaan pendidikan dapat
di antisipasi pekerjaan yang tidak efisien mealaui perencanaan yang baik.
Dapat dijadikan
sebagai alat dalam mengevaluasi pencapaian tujuan proses layanan pendidikan.
Suatu gambaran tentang tujuan yang akan dicapai yang mana didalamnya terdapat
bagaimana proses yang dilakukan.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Adapun simpulan kami
dari materi di atas adalah sebagai berikut:
1. Pengertian pendidikan adalah suatu upaya atau proses mempercepat
perkembangan manusia untuk kemampuan mengemban tugas dan beban hidup, sebagai kodrat
manusia yang memiliki pikiran, yakni manusia yang dapat terdidik dan mendidik.
Kemudian perencanaan adalah perhitungan
dan penentuan tentang sesuatu yang akan dijalankan dalam mencapai suatu tujuan
tertentu, oleh siapa dan bagaimana. Dan perencanaan pendidikan sendiri adalah
proses mempersiapkan kegiatan di masa depan dalam bidang pembangunan pendidikan yang merupakan tugas dari perencanaan
pendidikan.
2. Pentingnya perencanaan pendidikan ialah dengan melakukan perencanaan pendidikan para pelaku pengembangan pendidikan
dapat memberikan bimbingan arah bagaimana perencanaan pendidikan dapat
dijalankan baik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan agar tidak
melenceng, dimana tujuan perencanaan pendidikan merupakan orientasi tujuan yang
akan dicapai.
3. Tujuan pendidikan sebagai dasar perencanaan pendidikan adalah
hal yang sangat penting untuk penentuan
arah pendidikan, dengan mempertimbangkan metode-metode yang tepat dalam proses
pendidikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar