Kamis, 07 Januari 2016

Al-Kinayah


A.      Pengertian Kinayah
Arti kinayah menurut lughat adalah perkataan yang tidak jelas, sedangkan  menurut istilah adalah  lafadz yang diucapkan dan dikehindaki kelaziman maknanya, dengan adanya pertanda yang tidak menghalangi untuk menghendaki makna aslinya.
Al-Mubarrid dalam kitabnya al-Kamil, ia mendefinisikan kinayah dengan tiga pengertian, a) untuk menutupi makna yang sebenarnya, b) untuk mengagunngkan dan c) untuk menghindari kata-kata yang kotor.
Quddamah bin Ja’far. Buku karangannya yang berjudul Naqd al-Syi’ri, ia mengungkapkan bahwa kinayah itu bermakna irdaf, yaitu mencari kata-kata lain yang semakna dengan kata-kata dimaksud.
Abu Husain ahmad bin Faris. Dalam kitabnya ash-Shahiby, ia menjelaskan bahwa dengan melihat tujuannya, kinayah pada dasarnya mempunyai dua jenis, yaitu kinayah taghtiyah dan tabjil. Kinayah jenis pertama digunakan dengan cara menyebut sesuatu bukan dengan namanya, agar terlihat baik dan indah. Pengungkapan seperti ini juga bertujuan untuk memuliakan sesuatu yang disebut. Sedangkan yang jenis kedua bertujuan agar yang disebutkan terhindar dari kehinaan, seperti ungkapan ابو فلان .
 Abd al-qohir al-Jurjani. Di dalam kitab I’jaz al-Qur’an, Abd al-qohir al-Jurjani mengatakan “kinayah adalah seorang mutakallim yang bermaksud menetapkan satu dari beberapa makna dengan tidak mengungkapkannya dengan ungkapan yang digunakan pada umumnya. Akan tetapi dia mengungkapkannya dengan makna berikutnya atau ungkapan yang semakna dengannya.”
Pengertian Abd al-qohir al-Jurjani tentang kinayah, terutama mengenai konsep ridf (makna sepadan) hamper sama apa yang dikemukakan oleh Quddamah bin Ja’far. Dia memasukkan kinayah ke dalam jenis I’tilaf al-lafzhi bi al-makna. Quddamah menyebut juga dengan istilah irdaf. Sedangkan Abu Hilal al-‘Askari menyebutnya dengan istilah irdaf dan tawabi.

B.  Tujuan Kinayah
Dan tujuan kinayah adalah:
1.      Menjelaskan:
Contoh: طويل النجاد=bagi orang yang tinggi
2.      Mempersingkat
Contoh:فلان مهزول الفصيل= si fulan kurus anak sapinya
3.      Menutupi nama orang
Contoh:اهل الدار= penghuni rumah. Kinayah dari isterinya
4.      Memelihara kesopanan dari kata-kata buruk
Contoh:اولمستم النساء

C.  Pembagian Kinayah
·      Kinayah dengan melihat makna yang dikehendaki terbagi menjadi tiga macam, yaitu:
1.      Kinayah tentang Sifat (كناية عن صفة)
Untaian kata-kata yang merupakan kinayah dari sifat yang sesuai dengan maknanya. Contoh:
Al-Khansa berkata dengan saudara laki-lakinya, Shakhr:
طويل النجاد رفيع العماد # كثير الرماد إذا ما شتا
Ia adalah orang yang panjang sarung pedangnya, tiangnya tinggi, dan banyak abu dapurnya bila ia bermukim.
            Pada contoh tersebut, Khansa menyifati saudara laki-lakinya bahwa panjang sarung pedangnya, tiangnya tinggi, dan banyak abunya. Untaian ini dia maksudkan untuk menunjukkan bahwa saudara laki-lakinya itu seorang pemberani, terhormat di lingkungan kaumnya, dan dermawan.
2.      Kinayah tentang Orang/Benda (كناية عن موصوف)
Untaian kata yang menjadi kinayah dari dzat yang sesuai dengan maknanya. Contoh:
Seorang penyair berkata:
الضاربين بكلّ أبيض مخذم # و الطاعنبن مجامع لأضغان
(Sungguh terpuji) orang-orang yang memukuldengan seluruh pedang tajam yang putih dan menusuk tempat berkumpulnya kedengkian.
Pada contoh tersebut, penyair bermaksud menyifati orang-orang yang dipujinya, bahwa mereka menusuk hati dalam perang. Namun, ia memalingkan ungkapan yang sharih dari ungkapan yang menyentuh jiwa, yaitu dengan kata majaami’al-adhghaani (tempat berkumpulnya kedengkian) karena dari kata itu dapatlah kita pahami keberadaan hati, yakni tempat berkumpulnya kedengkian, kemarahan, kesombongan, dll.
3.      Kinayah tentang Nisbah (كناية عن نسبة)
Menggunakan sifat dan dikaitkan dengan maushuf (orang/benda). Contoh:
المجد بين ثوبيك # و الكرم ملء برديك
Keagunganmu berada di kedua pakaianmu, dan kemuliaan itu memenuhi kedua baju burdahmu.
Pembicara bermaksud menisbatkan keagungan dan kemuliaan kepada orang yang diajak bicara.Namun, ia tidak menisbatkan kedua sifat itu secara langsung kepadanya, melainkan kepada sesuatu yang berkaitan dengannya, yakni dua pakaian dan dua selimut.

·      Kinayah terbagi lagi dengan melihat perantara atau kelazimannya dan susunannya menjadi empat macam yaitu:
1.      Ta’ridh
Yaitu perkataan yang tidak terang maksudnya seperti ucapan kepada orang yang menyakitkan:
المسلم من سلم المسلمون من لسانه
”Seorang muslim yang sebenarnya adalah yang tidak mengganggu muslim yang lainnya dengan lisan da tangannya”
Contoh tersebut mengisyaratkan tiadanya sifat islam dari orang yang menyakiti.
2.      Tahwih
Yaitu berisi isyarat kepada orang lain dari jauh.
Contoh:
ومايك في من عيب فاءني جبان الكلب مهموزو الفصيل
”tiada cacat bagi diriku karena sesungguhnya aku, adalah pengecut anjingnya
dan kurus anak sapinya.”
3.      Ramzu
Yaitu berisi isyarat isyarat kepada orang lain yang berjarak dekat.
Contoh:
الوساد فلان عريش القفء.او عريش
Si fulan itu lebar tengkuknya, atau lebar bantalnya, Contoh diatas sebagai sindiran tentang kebodohannya.
4. Iima’ atau al-Isyarah
Seperti ucapan penyair ;
اومارايتالمجدالفيرحلة في ال طلحة ثم لم يتحول
“Apakah anda tidak melihat keluhuran, yang telah menjatuhkan tempat pemondokannya, pada keluarga Talhah kemudian ia berpindah-pindah.”
Syair tersebut sebagai kinayah tentang keluarga Talhah yang memang luhur budinya.

1 komentar:

  1. Alhamdulillah sangat beranfaat
    Tapi aku ingin menyimpan blog ini gimana ya caranya

    BalasHapus