Kamis, 03 Maret 2016

Cerita Si Orang Kampung

Kala itu (Juli 2011) saya juga bingung, kenapa orang kaku ini bisa terdampar di tengah-tengah orang hebat seperti mereka. Dengan bekal yang masih sangat kurang mumpuni untuk menghadapi segelintir serbuan maut dan ribuan pertanyaan tentang syakl, ma’na, fahm, mahl, dan sekawanannya itu. Ataukan kala itu saya hanya bermimpi? Entahlah. Bahkan sampai detik ini pertanyaan itu belum bisa saya syarahkan. Tapi ada hal yang sangat jelas tergambarkan di mimpiku yang satu ini. Yah itu kenangan dan pengalaman yang tak akan terlupakan. Iya, pengalaman kalau seorang Nurul yang kaku ini datang ke Kota Daeng dalam keadaan buta. Buta tentang seluk-beluk dan hiruk-pikuk tentang kota se-ramai itu.
Sebelum berangkat ke kota tujuan Lombok-NTB, para peserta yang dinyatakan lolos sebagai peserta MUFAKAT IV perwakilan Sulawesi Selatan mengikuti karantina selama tiga hari di Asrama Haji Sudiang. Selama karantina saya banyak bergabung dan bercengkrama dengan teman-teman seperjuangan dari berbagai kabupaten. Beberapa di antara mereka sudah saling mengenal satu sama lain, ada yang berasal dari satu sekolah, satu daerah, atau kenal dari kegiatan yang pernah diikuti sebelumnya. Dan saya adalah orang baru yang bergabung dengan mereka. Mereka baik, cerdas, humoris, dan ada juga yang konyol hahahah.
Sebenarnya kalau boleh jujur, kala itu adalah pertama kalinya saya melihat langsung pesawat terbang yang sebelumnya saya hanya bisa melihatnya di tv (kasihan sekali orang yang hidupnya di habiskan di kampung ini yah). Dan hal itulah yang membuat saya meneteskan air mata karena akhirnya hal yang tak pernah diduga sebelumnya itu terjadi, iyya saat itu saya naik pesawat dengan cuma-cuma. Datang ke bandara beserta rombongan dan bawaan rempong, naik pesawat, sampai deh kota tujuan (singkatnya sih seperti itu). Meskipun hanya transit di Jakarta, setidaknya saya sudah menginjakkan kaki saya di Jakarta sebelum sampai ke Lombok. Tapi saya masih sadar kalau saya ini adalah orang kampung. Iya, orang yang lahir di kampung dan besar di kampung. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar